Pasukan darat Israel saat perlawanan dengan Hamas. (Dok: Bloomberg) |
Di lansir dari bloombergtechnoz.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mulai menghitung anggaran negara yang membengkak karena perang dengan Hamas memerlukan dana sekitar US$260 juta (Rp 4 triliun) setiap harinya, dan juga pembayaran ke sekolah-sekolah ultra-ortodoks dan proyek-proyek lain yang diutamakan kelompok hak untuk dikoordinasikan oleh pemerintahnya.
Konflik dengan Hamas tidak hanya memakan banyak korban, tetapi juga merupakan konflik yang paling mahal anggarannya bagi Israel sehingga menekan devisit keuangan negara.
Sekarang anggaran yang disepakati yang kembali diperdebatkan oleh negara itu dan pasar pun memperhatikan dengan penuh perhatian sementara Menteri Kuangan Bezalel Smotrich mempersiapkan pengumuman anggaran baru untuk dua bulan terakhir tahun 2023 dan rencana anggaran tahun depan.
Perang dengan Hamas di mulai tanggal 7 Oktober ketika kelompok perlawanan ini menyerang komunitas Israel di bagian selatan Gaza dan menyerang sekitar 1.200 orang. Sementara lebih dari 11 ribu orang tewas di Gaza akibat serangan balasan Israel.
Nasib dana/anggaran yang diatur di sini dapat menentukan sejauh mana pasar memakslumi pemerintah Israel yang menurut Kementerian Keuangan mengalami kerugian ekonomi sebesar hampir US$8 miliar dolar akibat perang setara dengan 125.634.000.000.000 ( seratus dua puluh lima trilyun enam ratus tiga puluh empat Milyar )
(Ez/naratawa)
Baca Juga di Google News atau indek berita