Iklan

Iklan feed

,

Iklan

Ada Apa Dengan Rohingya ? Sehingga Tidak mendapat Perlindungan HAK Asasi di Myanmar ?

Naratawa
Kamis, 28 Desember 2023, Desember 28, 2023 WIB Last Updated 2023-12-28T14:38:38Z
Rombongan Rohingya Menuju Aceh mencari perlindungan, Foto. Doc BBC
Naratawa.id - Apa itu Rohingya? Rohingya warga mana? Rohingya negara mana? Pengungsi Rohingya berasal dari mana? Rohingya negara asal mana? Asal-usul Rohingya?
sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang terus mengiang di Publik .

Pada dasarnya pertanyaan-pertanyaan tersebut merujuk identitas Rohingya, kewarganegaraan, dan negara asal.

Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang telah tinggal selama berabad-abad di Myanmar - negara yang mayoritas penduduknya beragama Buddha, menurut Badan Pengungsi PBB, UNHCR.

Dan puncaknya terjadi saat diberlakukan undang-undang kewarganegaraan Myanmar pada tahun 1982.  

Dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa kelompok etnis yang diakui sebagai warga Myanmar adalah mereka yang memiliki nenek moyang dan hidup di Rohingnya sejak tahun 1823. 
Sedangkan Nenek moyang Rohingya adalah berasal dari campuran Arab, Turk, Persian, Afghan, Bengali, Moors, Mughal, Pathans, Maghs, Chakmas, Dutch, Portuguese dan Indo-Mongoloid. 

Banyak dari orang Rohingya yang merupakan keturunan campuran dari orang Arab dan warga lokal.

Pemerintah Myanmar beranggapan bahwa etnis Rohingnya merupakan imigran gelap yang berasal dari Banglades karena adanya kesamaan ciri fisik yang dimiliki oleh etnis Rohingnya dan etnis Bengali.

Akibat ketidak adaan status kewarganegaran menyebabkan etnis Rohingnya tidak berada dalam perlindungan suatu negara sehingga terjadi banyak pelanggaran Hak Asasi Manusia, kehidupan mereka selama puluhan tahun mengalami kekerasan, diskriminasi, dan persekusi di Myanmar.

Apakah etnis Rohingya merupakan bagian dari Myanmar ?

Jawabannha masih kontroversi
Kalangan sejarawan bersilang pendapat apakah Rohingya memang sudah menetap di Myanmar sebelum kemerdekaan dari Inggris pada 1948.

Sebagian sejarawan mengatakan komunitas ini sudah tinggal di Myanmar selama berabad-abad, hal yang diyakini komunitas Rohingya sendiri – bagian dari etnis di Myanmar.

Pendapat kedua, mengatakan mereka baru muncul sebagai kekuatan identitas dalam seabad terakhir. Hal ini yang dijadikan dasar bagi junta militer – pemerintah di Myanmar – menyatakan mereka sebagai pendatang baru dari subkontinen India.

Bahkan dalam histori lain seperti yang di kutip di atas bahwa etnis rohingya merupakan imigran gelap karna nenek moyangnya campur aduk, bahkan agama Rohingya islam sedangkan Myanmar Mayoritas budha .

mayoritas Rohingya hidup di negara bagian termiskin Myanmar, yaitu Rakhine yang dulu nya bernama Arakan.
Dari sisi historis, keberadaan Rohingya tidak disukai oleh mayoritas penduduk di Rakhine yang didominasi agama Buddha.

Rohingya dipandang sebagai pemeluk Islam dari negara lain. Kebencian terhadap Rohingya dari mayoritas penduduk di Rakhine ini meluas di Myanmar.

Sejak mereka tidak punya kewarganegaraan, tapi masih tetap tinggal di Myanmar.

Orang Rohingya perlahan-lahan mulai meninggalkan Myanmar pada 1990-an.

Tapi puncaknya terjadi pada 2017, saat gelombang kekerasan besar-besaran di Negara Bagian Rakhine memaksa lebih 742.000 orang – setengahnya anak-anak – mencari perlindungan di Bangladesh.

Bukan Hanya Indonesia saja yang menjadi tempat Pelarian Rohingya !


Laporan UNHCR per 31 Oktober 2023 menunjukkan 1.296.525 pengungsi Rohingya yang mencari perlindungan tersebar ke sejumlah negara.

Bangladesh menjadi negara paling banyak menampung, yaitu 967.842 orang. Diikuti dengan Malaysia (157.731), Thailand (91.339), India (78.731) dan terakhir Indonesia (882).

Meskipun jumlah yang masuk ke Aceh, Indonesia sedikit, tapi dalam satu pekan terakhir gelombang pengungsi Rohingya mengalami peningkatan lebih dari 100% dengan jumlah sekitar 1.000 orang.


(Ez/naratawa)
Baca Juga di Google News atau Indek berita

Iklan ads