Iklan

Iklan feed

,

Iklan

Sejarah Perayaan Tahun Baru Masehi dan Tradisi di Beberapa Belahan Negara

Naratawa
Minggu, 31 Desember 2023, Desember 31, 2023 WIB Last Updated 2024-01-01T02:22:27Z
Sejarah Perayaan Tahun baru Masehi, Foto. Pinterest
Naratawa.id - Tahun Baru adalah hari permulaan tahun di mana dilakukan suatu budaya merayakan berakhirnya masa satu tahun dan menandai dimulainya hitungan tahun selanjutnya. 

Budaya yang mempunyai kalender tahunan semuanya mempunyai perayaan tahun baru.

Hari tahun baru di Indonesia jatuh pada tanggal 1 Januari seperti negara-negara lainnya di dunia karena Indonesia mengadopsi kalender Gregorian yang berasal dari kepausan pada tahun 1582. 

Sebelumnya negara Inggris dan koloni Amerika lanjut masih merayakan tahun baru pada tanggal ekuinoks musim semi di bulan Maret. 

Namun baru lah pada tahun 1752, Inggris dan koloni-koloninya akhirnya mengadopsi kalender Gregorian

Untuk penanggalan Masehi, Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM.

Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM.
Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah Mesir, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir kuno. 

Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari.


Tradisi tahun baru di belahan Negara lain : 

Lempar bunga putih ke laut


Perayaan tahun baru dengan cara melempar bunga berwarna putih ke laut ini dilakukan oleh penduduk di negara Brazil. 

Penduduk meyakini bahwa dengan mengenakan pakaian putih, melemparkan bunga putih, dan lilin ke laut saat malam tahun baru adalah bentuk persembahan kepada Dewi Laut. 

Jika dalam acara tersebut laut mengembalikan persembahan tersebut, berarti Sang Dewi dianggap tidak menerimanya. Meskipun begitu, hal tersebut diyakini bukanlah sebuah "hukuman" namun dimaksudkan untuk menenangkan Dewi Laut

Pecah piring


Perayaan tahun baru dengan memecahkan piring dilakukan oleh penduduk di Eropa yaitu tepatnya di Denmark. 

Memecahkan piring tepat saat malam tahun baru dianggap membawa keberuntungan pada tahun berikutnya. Hal ini dijadikan oleh penduduk setempat berlomba-lomba memecahkan piring khususnya terbuat dari beling (kaca) atau keramik sebanyak-banyaknya agar semakin besar keberuntungan yang akan didapat.

Pakai celana dalam merah


Tradisi ini cukup unik, di Negara Italia merayakan tahun baru dengan memakai celana dalam berwarna merah pada malam pergantian tahun yang dianggap membawa keberuntungan khususnya dalam hal percintaan. Tradisi ini dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan

Pukul Lonceng


Tradisi unik di Jepang merayakan tahun baru dengan cara memukul atau membunyikan lonceng selama 108 kali. Pukulan selama 108 kali dianggap sebagai harapan, keinginan, atau penderitaan yang telah dialami. Menurut penduduk di Jepang, kegiatan pukul lonceng dianggap mampu menghilangkan emosi, marah, dan hal-hal negatif yang ada


(Ez/naratawa)
Baca Juga di Google News atau indek berita

Iklan ads