Iklan

Iklan feed

,

Iklan

Review - Kutipan Buku Mengheningkan Cinta - Adjie Santosoputro

Naratawa
Jumat, 05 Januari 2024, Januari 05, 2024 WIB Last Updated 2024-01-05T13:39:41Z
Buku Mengheningkan Cinta Karya Adjie Santosoputro
Naratawa.id - Cinta, sering dipandang sebagai hal yang indah, penuh tawa dan kegembiraan. Kita semua mendambakan cinta yang seperti itu, layaknya seperti di dalam kisah-kisah fiksi romantis yang happy ending. 

Tetapi jika direnungkan lebih dalam lagi, cinta bukan perihal kesenangan, bukan pula hubungan timbal balik atau tukar tambah seperti di dalam bisnis, dimana “aku sudah memberimu ini, maka sebagai gantinya kamu harus memberiku itu”.
 
Belajar mencintai adalah belajar untuk menundukkan ego, dimana kita melakukan suatu hal untuk seseorang bukan untuk menggebu-gebu berharap mendapat imbalan, tetapi kita melakukannya atas dasar cinta, belajar mencintai. 

Mungkin itu sudut pandang yang aku pikir diangkat oleh Adjie Santosoputro dalam buku Mengheningkan Cinta.

Buku ini sepertinya merupakan hasil perenungan ( Percakapan dengan sunyi) mas Adjie tentang cinta, relasi, tentang diri sendiri dan kebahagiaan. 
Perasaan yang tidak tersalurkan di masa lalu, kerap kali mendatangi kita di masa kini pada waktu yang tidak terduga. Rasa jengkel, marah, kesepian yang tiba-tiba menghampiri, sering kali kita abaikan dengan berbagai alasan, entah itu sibuk, atau terlalu menyakitkan untuk dipikirkan. Tetapi itu sama sekali sehat, dan akan berdampak buruk di kemudian hari. 

Pada saat itu terjadi, langkah pertama yang sebaiknya dilakukan yaitu, menerima semua perasaan itu dan menangislah jika memang perlu, kemudian sadari tarikan dan hembusan napas.

Ucapakan dalam hati ketika menarik napas, “aku sadar ini perasaan dari masa lalu”
Kemudian hembuskan napas, “Diriku dan Orang tuaku, tolonglah aku memulihkan perasaanku ini”
Itulah sedikit tips latihan dalam buku tersebut, agar kita terbiasa ditemani berbagai perasaan yang datang.

Di dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjadikan bahagia sebagai tujuan hidup. Bahagia ketika mendapatkan ini, bahagia ketika bisa mencapai itu. Kita selalu membandingkan apa yang kita capai saat ini, dengan gambaran kesempurnaan di masa depan. 

Alhasil itu akan membuat kita mustahil untuk bahagia. Itulah pola pikir kesempurnaan di masa depan. 

Mindset ini sebaiknya kita ganti dengan penerimaan di saat ini, dimana kita memilih untuk berbahagia di setiap langkah dalam perjalanan.

Bebera Kutipan Dalam Buku Mengheningkan Cinta :


" Jodoh merupakan hasil dari kesabaran untuk saling menerima, saling mengalah dan saling memaafkan "

" Sebenar-benarnya cinta bukanlah soal sempurna, melainkan perihal merangkul apa-apa yang tidak sempurna "

" Tidak semua kenangan bisa diselesaikan. Banyak yang kita rasa belum selesai pada masa lalu, hanya bisa kita selesaikan dengan memaafkan diri sendiri "

" Menunggu dalam rangka mencapai tujuan tertentu, sebenarnya menyadarkan kita bahwa kita sudah sampai di tujuan. Menunggu dalam rangka mendapatkan sesuatu, sejatinya menyadarkan kita bahwa tidak ada yang perlu kita dapatkan lagi" 

" Sadari … bahwa setiap momen sudah baik adanya, tanpa harus ditambahi apa-apa, tanpa harus di-share di media sosial. Dan rasakan indahnya "


(Ez/naratawa)
Baca Juga di Google News atau indek berita

Iklan ads