Buku Iblis Menggugat Tuhan, Foto @bukuakik |
Buku ini memiliki genre filsafat, namun juga menjembatani logika dan agama. Pada permulaan ketika membaca, buku ini serasa menjungkirbalikan logika dan keyakinan.
Buku ini akan menyajikan sudut pandang iblis yang menuntut Tuhan atas kutukan yang membuatnya jatuh ke dalam lembah dosa.
Klimaks dari buku ini adalah penganalogian dari iblis untuk manusia dan membuktikan bahwa sesungguhnya tidak ada yang tahu persis tujuan Tuhan atas takdir di muka bumi, dan tidak pula ada yang bisa menerka keputusan Tuhan dengan logika manusia.
Buku ini bagus dibaca sebagai bahan renungan dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sering dilontarkan mengenai kekuasaan-Nya.
Buku ini cocok dibaca untuk orang yang religius ataupun sekadar percaya Tuhan. Setelah membaca hingga selesai, pembaca akan mendapatkan pencerahan dengan cara yang tidak biasa. Ingat, hanya bisa mendapatkan pencerahan apabila membaca hingga akhir, jadi tolong diselesaikan bacanya.
Buku ini berisi dua kisah yaitu pertama tentang pertemuan dan percakapan antara Iblis dan Buhairah ketika Nabi Muhammad meninggalkan Buhairah di sebuah mata air dan aliran sungai yang rasanya manis.
Disanalah Buahirah melihat sosok dengan bentuk tubuh yang tidak karuan dengan tangan menutup mata dan mengucurkan airmata darah, sosok itu adalah Iblis.
Percakapan antar keduanyapun berlangsung cukup lama dan cukup panjang dalam buku yang dikarang oleh Shawni ini.
Cerita kedua tentang kisah Nabi Khidir dan sahabatnya yang mencoba menghancurkan Ka’bah hanya karena seorang dari suku Quraisy mengotori membuang hajat dan lantai gereja megah yang dibangun sang raja untuk menyembah Tuhan.
Kutipan beberapa Penentangan Iblis kepada tuhan dalam buku " Iblis Menentang Tuhan "
"Kau bilang Adam berdosa gara-gara hasutanku? Kalau begitu, atas hasutan siapa aku melakukan dosa? Aku sebenarnya melakukan apa yang dia perintahkan, dan aku sepenuhnya patuh pada keinginan Allah. Mau bagaimana lagi? Tak ada ruang yang luput dari kuasanya. Aku bukanlah tuan bagi keinginanku sendiri".
" Aku menyembah Allah selama 700 ribu tahun! Tak ada tempat tersisa di langit dan di Bumi dimana aku tak menyembah-Nya. Setiap hari aku berkata pada-Nya, “Ya Allah, anak keturunan Adam menolak-Mu, namun Engkau tetap bermurah hati dan meninggikan mereka. Tapi aku, yang mencintai dan memuja-Mu dengna pemujaan yang benar, engkau buat menjadi hina dan buruk rupa".
Selamat membaca sampai selesai dan bisa mengoleksi buku nya !!
(Ez/naratawa)
Baca Juga di Google News atau indek berita