Iklan

Iklan feed

,

Iklan

Kumpulan Kata-Kata Filsafat Islam dari Para Filsuf Terkenal dunia - Naratawa.id

Naratawa
Jumat, 31 Mei 2024, Mei 31, 2024 WIB Last Updated 2024-05-31T13:30:54Z
Foto sumber pinterest ilustrasi

Naratawa.id - Kata-kata dari para filsuf Islam juga bisa dikatakan sebagai sebuah mahakarya. Pada setiap katanya memiliki arti mendalam yang dapat dijadikan pelajaran dalam hidup. Tak jarang pula kata-kata yang begitu dahsyat itu menjadi renungan buat seseorang. Pasalnya kata-kata yang begitu indah seperti itu tak bisa datang dari sembarangan orang.
Berikut ini ada beberapa kata-kata filsafat Islam dari filsuf terkenal yang memiliki makna dalam dari berbagai sumber.

Kata-Kata Filsafat Islam dari Ibnu Sina


1. “Dokter yang bodoh adalah ajudan kematian”

2. “Saat kebodohan menguasai kesadaran, maka kesadaran memiliki hak untuk berbuat hal paling bodoh”

3. “Nafs (jiwa) dala jasad itu bagai burung dalam sangkar, merindukan kebebasan di alam lepas, menyatu lagi dengan alam ruhani. Setiap kali ia mengingat alam asalnya, ia pun menangis rindu ingin kembali”

4. “Tak ada penyakit yang tak bisa disembuhkan kecuali kemalasan. Tak ada obat yang tak berguna selain kurangnya pengetahuan”

5. “Kita diuji dengan adanya suatu kelompok yang mengira bahwa Allah tidak memberi petunjuk selain pada mereka”

6. “Mereka mengajak orang-orang menuju ke surga, sementara mengajak anak yatim makan saja mereka tidak mampu”

7. “Aku paling takut pada sapi, sebab ia punya tanduk, namun tak punya akal”

8. “Bilamana aku bingung, akupun pergi shalat menghadap maha pencipta, sampai dibukakan-Nya kesulitan dan dimudahkan-Nya kesukaran”

9. “Orang yang bijaksana membetulkan kesilapan diri dengan melihat kesilapan orang lain”

10. “Saat hati sedang marah, jangan menjawab persoalan”

11. “Ketika anak telah mendapat asuhan ibunya, maka ajarkanlah ia adab-adab Islam sebelum ia diserang oleh nilai-nilai yang buruk”

Kata-Kata Filsafat Islam dari Ibnu Arabi



1. “Lihatlah seluruh ciptaan, terutama umat manusia, dengan kehendak baik—menerima, mengakui, memaafkan, melayani, dan mencintai. Jadikanlah hal itu sebagai watakmu dalam berhubungan dengan dunia.”

2. “Belajarlah untuk memberi, baik kamu punya banyak atau sedikit, baik saat suka maupun duka.”

3. “Makan adalah suatu bentuk ibadah, maka gerakan-gerakanmu sebaiknya dikendalikan. Jangan menolah-noleh ke kanan maupun ke kiri atau memikirkan kesalahan-kesalahanmu dan kekurangan-kekuranganmu; tinggallah dalam keadaan bersyukur.”

4. “Makanlah sedikit. Itu akan meninggalkan lebih banyak ruang dalam hatimu dan akan meningkatkan hasratmu untuk berdoa dan taat.”

5. “Dunia ini adalah dasar ujian; jangan cari kesenangan dan kekayaan di dalamnya.”

6. “Temukan sahabat yang tepat, yang akan menjadi pendukungmu, seorang kawan perjalanan yang baik di jalan kebenaran.”

7. “Barangsiapa percaya kepada takdir, ia akan tenang. Barangsiapa memperhatikan, ia akan diperhatikan. Barangsiapa bertawakal, ia akan memperoleh keyakinan. Barangsiapa mengerjakan sesuatu yang tidak berarti baginya, maka akan dihilangkan sesuatu yang berarti baginya.”

8. “Jangan puas dengan keadaan spiritual (hal)-mu; tingkatkan! Majulah tanpa henti, tanpa gangguan. Dengan tujuan yang teguh, berdoalah kepada Allah, Sang Mahabenar, untuk membawamu dari keadaanmu saat ini menuju keadaan berikutnya. Dalam setiap keadaan, dalam setiap kemajuan, sambil melakukan sesuatu atau tidak, bersikaplah senantiasa ikhlas dan jujur.”

9. “Sebuah tanda keberatan yang akan menghalangimu untuk maju adalah menjadi beban orang lain; baik menjadi seorang tanggungan orang lain atau membiarkan orang lain membawa bebanmu.”

10. “Untuk melangkah di jalan ini, untuk mengikuti jejak para nabi, kamu harus ringan–ringan dalam barang-barang duniawi ini, ringan dalam perhatianmu pada dunia ini.”

Kata-Kata Filsafat Islam dari Ibnu Ghozali


1. “Lidah yang lepas dan hati yang tertutup dan penuh dengan kelalaian itu alamat kemalangan besar.”

2. “Pengetahuan ada berpotensi dalam jiwa manusia seperti benih di tanah dan dengan belajar, potensial menjadi aktual.”

3. “Kecintaan kepada Allah melingkupi hati, kecintaan ini membimbing hati dan bahkan merambah ke segala hal.”

4. “Saran itu mudah, yang sulit adalah menerimanya, karena itu pahit dalam rasa.”

5. “Sesungguhnya jiwa menjadi terbiasa untuk hal yang Anda biasakan.”

6. “Cinta adalah suatu kecenderungan terhadap sesuatu yang memberikan manfaat. Apabila kecenderungan itu mendalam dan menguat, maka ia dinamakan rindu. Sedangkan sebaliknya, benci adalah kecenderungan untuk menghindari. Apabila kecenderungan itu mendalam dan menguat, maka itu dinamakan dendam.”

7. “Hiduplah kamu bersama manusia sebagaimana pohon yang berbuah, mereka melemparinya dengan batu, tetapi ia membalasnya dengan buah.”

8. “Ilmu itu kehidupan hati daripada kebutaan, sinar penglihatan daripada kezaliman dan tenaga badan daripada kelemahan.”

9. “Jadikan kematian itu hanya pada badan karena tempat tinggalmu ialah liang kubur dan penghuni kubur senantiasa menanti kedatanganmu setiap masa.”

10. “Korupsi agama berasal dari mengubahnya ke kata-kata belaka dan penampilan.”

Kata-Kata Filsafat Islam dari Jaluddin Rumi


1. “Surga dibuat dari asap hati yang terbakar habis. Dan orang yang diberkahi oleh Tuhan adalah orang yang hatinya telah terbakar habis.”

2. “Dunia hanyalah seperti cermin yang memantulkan kesempurnaan Cinta Tuhan.”

3. “Jangan melihat ke luar. Lihatlah ke dalam diri sendiri dan carilah itu.”

4. “Dustamu adalah tubuh yang fana ini, kebenaranmu adalah ruh Ilahiah.”

5. “Dari gunung arus air deras mengalir, dari tubuh kita jiwa pun bergerak karena ilham cinta.”

6. “Dalam mendengar ada perubahan sifat, dalam melihat ada perubahan hakekat.”

7. “Isi aku dengan anggur dari sunyi-Mu, biarkan anggur itu merendam pori-poriku, hingga Keindahan dari Yang Maha Agung akan terungkap bagiku.”

8. “Sumbatlah telinga nafsumu, yang bagai kapas menutupi kesadaranmu dan membuat tuli telinga batinmu.”

9. “Indera duniawi adalah tangga menuju ke dunia ini; indera religi adalah tangga menuju ke Surga.”

10. “Dunia ini dan dunia sana tak henti-hentinya melahirkan: setiap sebab adalah ibu, akibatnya adalah sang anak.”

11. “Cuci tangan dan mulutmu, jangan makan atau bercakap-cakap; carilah kata dan suapan nasi yang diturunkan bagi ia yang diam.”


(Ez/naratawa)
Baca Juga di Google News

Iklan ads