Foto sumber Jendela Literasi. Id |
Pengarang : Habib Sholeh Tanggul
Editor : Khalimatu Nisa, Septian Pribadi
Foto pengarang teks : Irawan Fuadi
Diterjemahkan oleh : Ahmad Atabik, M Malik Supar
lustrasi oleh : M Nadziril Bunyani
Tebal : 392 halaman
Link : Klik Order disini
Naratawa.id - Habib Sholeh Tanggul adalah figur yang tak asing bagi banyak orang terkenal sebagai Wali Quthub, ahli zikir dan syair, serta ulama yang dikaruniai banyak karomah.
Tak hanya dikenal karena karomahnya, Habib Sholeh juga mahir dalam menyusun syair-syair indah yang memuji Allah dan Nabi Muhammad SAW, leluhurnya. Selama hidupnya, Habib Sholeh terkenal sebagai seorang Sastrawan yang mahir dalam menyusun syair-syair.
Salah satu keturunannya mengungkapkan bahwa beliau senang melantunkan syair-syair pujian kepada Allah SWT. Syair-syair ini kemudian dirangkai oleh salah satu muridnya, Ustad Abdullah Zahir. Kumpulan syair tersebut kemudian dibukukan dengan judul “Diwan Al-Isyqi Was-Shofa Fi Mahabbati Al-Habib Al-Musthofa“,
Di dalam kitab tersebut terdapat 105 qasidah yang dicetak menjadi 59 halaman, Setiap qasidah memiliki tema pembahasan yang berbeda-beda salah satu amalan yang diajarkan beliau untuk memudahkan terkabulnya hajat-hajat adalah Shalawat Manshub, yang telah menjadi praktik umum di kalangan umat Islam di Indonesia.
Habib Sholeh mengungkapkan rasa cintanya pada Rasulullah, Ahlul Bait, dan memberikan nasehat-nasehat melalui rangkaian syair Arab dalam model Assyi’rul Humaini. Yakni, semacam puisi rakyat Yaman, dengan menggunakan tingkat kebahasaan yang sangat tinggi.
Karyanya bukanlah jenis syair Arab Fusha yang dapat dipelajari dengan Ilmu Arudh. Menurut penuturan keturunannya, karya syair Habib Sholeh memiliki tingkat kecemerlangan sastra yang sangat tinggi.
Beberapa keluarga dan ulama telah mencoba menerjemahkan beberapa syairnya, namun mereka mengakui kerumitan dalam proses penyalinan maknanya. Salah satu qasidah terkenal dari Habib Sholeh yang sering dilantunkan oleh para munsyid adalah Qasidah “Ya Ahla Baitin Nabi“.
Karya sastra dalam kitab tersebut menjadi bukti kepiawaian beliau dalam berkarya. Buku tersebut berisi syair-syair bermakna tinggi. Semunya dapat memotivasi dan meningkatkan ketakwaan bagi pembacanya.
Sayangnya, sampai saat ini, syair-syair Habib Sholeh hanya dinikmati oleh sebagian kecil orang karena masih berupa tulisan Arab tanpa terjemahan. Karena persoalan ini, Habib Sholeh Bin Muhsin Tanggung menyusun kembali dan mengajak dua penerjemah bernama Ahmad Atabik dan M. Malik Supar.
Kitab tersebut kemudian diberi judul “Syair-Syair dan Munajat Habib Sholeh Bin Muhsin Al-Hamid”. Baru diterbitkan di Penerbit Kalam pada Januari 2024 kemarin dengan 392 Halaman .
Dengan terbitnya buku ini, diharapkan syair-syair indah beliau dapat dinikmati oleh lebih banyak orang. Meskipun telah diterjemahkan, keaslian syair-syair berbahasa Arab tetap dipertahankan
( Ez/naratawa)
Baca Juga di Google News