Iklan

Iklan feed

,

Iklan

9 Faktor Lansia Suka Emosi Pada Umum nya ! Naratawa

Naratawa
Minggu, 04 Agustus 2024, Agustus 04, 2024 WIB Last Updated 2024-08-05T04:12:40Z
Faktor Lansia Suka Emosi , Foto : Pinterest
Naratawa.id - Merawat orang lanjut usia (lansia) membutuhkan kesabaran karena terkadang sikapnya yang membingungkan. Contohnya lansia sering marah tanpa sebab yang jelas. Mengapa lansia sering marah-marah ? 

lansia dikatakan jika usia telah mencapai 60 tahun keatas. 
pada lansia memang dapat banyak perubahan dari fisik dan mental atau psikisnya.

Perubahan mood yang terjadi pada lansia merupakan salah satu faktor perubahan dalam diri mereka dimana pada lansia mengalami penurunan kognitif yang terus menerus dapat membuat terganggunya mood sehingga mudah marah dan sensitif, semakin signifikan penurunan fungsi kognitif semakin tinggi sensitivitasnya terhadap lingkungan sekitar. 

Orang lanjut usia (lansia) sering kali mengalami perubahan dalam emosi dan perilaku mereka, termasuk kecenderungan untuk lebih mudah marah. Beberapa faktor yang bisa menyebabkan hal ini antara lain:

9 Penyebab pada umum nya yang terjadi kepada lansia suka emosi : 


Gangguan Kesehatan : 

Kondisi medis kronis seperti arthritis, diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung dapat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang berkelanjutan, yang dapat memengaruhi suasana hati.

Perubahan Otak : 

Penuaan dapat mempengaruhi struktur dan fungsi otak, yang dapat memengaruhi emosi dan perilaku. Penyakit seperti demensia atau Alzheimer juga dapat menyebabkan perubahan drastis dalam perilaku.

Stres dan Kecemasan : 

Lansia mungkin merasa stres atau cemas karena berbagai alasan, seperti kehilangan orang yang dicintai, perubahan dalam rutinitas, atau kekhawatiran tentang kesehatan dan masa depan mereka.

Depresi : 

Lansia bisa mengalami depresi yang sering kali tidak terdiagnosis atau tidak diobati, yang dapat menyebabkan mereka menjadi lebih mudah marah.

Kesepian dan Isolasi Sosial : 

Kehilangan pasangan atau teman, dan berkurangnya interaksi sosial dapat menyebabkan perasaan kesepian dan isolasi, yang dapat memicu kemarahan.

Ketergantungan : 

Kehilangan kemandirian dan harus bergantung pada orang lain untuk kegiatan sehari-hari dapat menyebabkan perasaan frustasi dan marah.

Kurangnya Dukungan : 

Kurangnya dukungan emosional dari keluarga atau teman juga dapat menyebabkan perasaan marah atau kesal.

Perubahan dalam Pola Tidur :

Lansia sering mengalami masalah tidur, seperti insomnia atau gangguan tidur lainnya, yang dapat menyebabkan iritabilitas dan kelelahan yang berkontribusi pada kemarahan.

Pengaruh Obat-obatan :

Beberapa obat yang biasa dikonsumsi oleh lansia untuk berbagai kondisi kesehatan dapat memiliki efek samping yang memengaruhi suasana hati dan emosi, termasuk menyebabkan iritabilitas atau kemarahan.

Memahami penyebab-penyebab ini penting untuk mengelola dan mengurangi perilaku marah pada lansia. Pendekatan yang baik termasuk perawatan medis yang tepat, dukungan emosional dan sosial, serta penyesuaian lingkungan yang bisa memberikan rasa nyaman dan aman.


(Ez/naratawa)
Baca Juga di Google News

Iklan ads