Sabait kata Hari Santri Nasional 22 Oktober |
Langit tersenyum dengan cahaya abadi,
Hari Santri, benderang sinar mentari,
Mengiring langkah suci, dalam bakti dan janji .
Di pesantren, jiwa-jiwa tangguh ditempatkan,
Mengalir sungai ilmu, dari mata air hikmah yang jernih.
Dari lantunan doa hingga tetes air mata,
Santri bertahan, menjaga iman dalam setiap desah nafas yang berhembus.
Mereka tak terhitung, tapi namanya tercatat di surga,
Dalam diam mereka berjuang, dalam doa mereka bicara dalam hening malam.
Mengangkat kitab, menjadi pedang yang lunak tapi menembus belahan ego dan kebodohan.
Di setiap ayat, di setiap hadits, iman terbentuk, pengetahuan tertata rapi .
Tak gentar dengan zaman, tak surut oleh ancaman mereka tetap menghidupkan genderang perang dengan Nafsu dan kebodohan.
Santri adalah penjaga, pelindung negeri dalam hening yang tak terhitung dalam algoritma dan matematika.
Dari pagi hingga malam, bersujud pada-Nya,
Mengharap rahmat, memohon berkah tanpa lelah.
Di lorong sempit dan di sudut-sudut pesantren yang sunyi,
Santri mendekap cinta pada ilmu,
Mengukir nama di hati, bukan di prasasti,
Namun jejak langkah mereka, abadi dalam setiap detik waktu.
Hari ini adalah tentang mereka, yang tak dikenal tapi berjasa,
Yang menjaga moral bangsa dengan dzikir dan doa.
Di balik senyapnya pesantren, ada kekuatan luar biasa,
Menjaga negeri, menyelimuti kita dalam cinta-Nya.
Hari Santri, bukan sekadar hari,
Ia adalah kisah keberanian dalam sunyi,
Ia adalah cahaya, di jalan panjang menuju ridha Ilahi,
Di hati santri, tersimpan cinta untuk negeri ini.
Maka berdirilah, wahai santri,
Dengan sorbanmu dan Argumenmu yang menari di bawah sinar pagi,
Dengan ilmu dan akhlakmu yang berseri,
Engkau adalah cahaya, penerang setiap langkah negeri.
Di Hari Santri ini, kami mengenang,
Setiap doa yang terucap di pagi yang tenang.
Setiap pengorbanan yang tak pernah kau bilang,
Di pundakmu, masa depan bangsa bergantung dengan riang.
Selamat Hari Santri, kepada jiwa yang suci,
Engkau adalah penjaga iman, pilar negeri ini, bahagialah meskipun hanya bertahan dalam lorong dan bilil yang sunyi.
Teruslah berjuang, dalam cinta dan janji,
Hingga akhir hayat, hingga surga menanti.
Hari Santri adalah pengingat,
Bahwa di dalam sunyi, ada kekuatan yang tak terbatas,
Santri, engkaulah obor yang tak pernah padam,
Menuntun negeri ini, menuju rahmat dan salam ilahi.
- Dalam Bilik Hening Pesantren
(Ez/naratawa)
Baca Juga di Google News