Trust Pertamina Pecah, Sebagian Masyarakat Berpindah SPBU Shell

Foto @shellindonesia

Naratawa.id - Telah beredar video sejumlah SPBU Shell tiba-tiba ramai diserbu pembeli, yang diduga akibat viralnya kasus Pertamax oplosan oleh dirut Pertamina dan kawan - kawan.

Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell di berbagai daerah mendadak padat antrian kendaraan untuk mengisi bahan bakar.

Fenomena ini muncul setelah kasus dugaan pengoplosan bahan bakar jenis Pertamax dengan Pertalite yang melibatkan oknum tertentu di Pertamina viral di media sosial.

Kejadian ini memicu spekulasi bahwa konsumen mulai beralih ke produk bahan bakar alternatif yang dianggap lebih terjamin kualitasnya.

Bahkan ramai di medsos Warganet Memposting Perusahaan Swasta yang berlogo kerang ramai antrian mengisi bahan bakar .

Dari kejadian ini kit belajar bahwa TRUST harus di jaga jangan di sepelekan , puluhan tahun rakyat rela antri untuk membeli di bahan bakar di pertamina dengan niatan agar impack nya kembali kepada negara tercinta dalam artian uang konsumen kembali kepada negara indonesia . Namun PT. Pertamina Mengabaikan .

Poster Sumber @founderplus

Mari Kita Lihat Profil Perusahaan Shell Secara Global .

Dilansir Web Resmi Shell, Royal Dutch Shell didirikan pada tahun 1907. Meskipun demikian, sejarah dimulai pada awal abad ke-19, dari sebuah toko kecil di London, ketika keluarga Samuel menjual cangkang kerang laut.

Saat ini, Shell menjadi salah satu perusahaan energi terkemuka di dunia, yang mempekerjakan sekitar 93.000 karyawan dan beroperasi di lebih dari 70 negara. Kantor Pusat kami ada di Den Haag, Belanda, dan Kepala Pejabat Eksekutif (CEO) kami adalah Ben van Beurden.

Perusahaan induk grup Shell adalah Royal Dutch Shell plc, yang berbadan hukum di Inggris dan Wales.

Strategi kami berupaya memperkuat posisi kami sebagai pemimpin dalam industri minyak, sekaligus membantu memenuhi permintaan energi global dengan cara yang bertanggung jawab. Keselamatan dan tanggung jawab lingkungan dan sosial merupakan inti dari aktivitas kami.